Jumat, 12 Desember 2008

Pantaskah Band Peterpan Dimuseumkan ?



Ini memang kabar mengejutkan. Grup band Peterpan diabadikan dalam bentuk patung di Museum Nasional. Alasannya, Ariel cs wajib diingat sebagai salah satu pencetak hits paling fenomenal dalam industri pop Tanah Air. Tak hanya itu, keberadaan mereka diharapkan menjadi contoh positif bentuk kreativitas anak muda Indonesia. Namun, tujuan sebenarnya adalah untuk menambah jumlah pengunjung ke Museum Nasional, yang kian hari kian menyusut. Tapi, sudah pantaskah itu?

Ariel sendiri sadar, pembuatan patung ini akan memicu kontroversi. Namun, untuk tujuan baik museum, Ariel-pun akhirnya setuju. Terselip juga rasa bangga dalam dirinya.

"Seperti dapat mainan baru, secara pribadi senang banget. Pantas enggaknya, memang belum pantas dan waktunya. Tapi kan yang penting tujuannya, agar lebih banyak lagi pengunjung datang ke museum. Kita juga enggak khawatir akan kritik. Soalnya, replika kami nantinya tidak akan disejajarkan dengan patung pahlawan lainnya dan dipisahkan. Jadi, senang aja untuk mengajak orang-orang mengunjungi museum," ujar Ariel saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (3/12).

Pembuatan patung berbahan fiberglass dengan berat 100 kilogram itu membutuhkan waktu dua bulan di Christo Art Studio, Jakarta. Kesulitan paling tinggi adalah pencapain karakter dan wajah dari enam personel Peterpan.

"Kendala yang dihadapi adalah pada tahap modelling. Kesulitan terassa karena perlu pencapaian karakter wajah, proporsi tubuh dan gestur dari model. Teristimewa karena model adalah public figure sehingga perlu ditangkap agar mudah dikenali," ujar Budi L Tobing, seniman pembuat patung yang juga Ketua Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa IKJ, arsitek dibalik pembuatan enam replika anggota Peterpan. Duh hebatnya Peterpan. (FIAN/YUG)

Jumat, 05 Desember 2008

Hello Band

Profil Hello Band

Begitu maunya anak-anak band yang merasa mewakili kota Gudeg, Jogjakarta. Menyanyi tidak hanya untuk dinikmati sendiri, tapi untuk berbagi. Berbagi cerita, berbagi ceria, berbagi kasih, berbagi cinta, berbagi kisah manis, juga berbagi kisah yang dramatik.

HELLO, secara personil sudah melalui proses yang panjang dan berliku. Sebelum tergabung dalam HELLO, mereka adalah bagaikan tulang-tulang yang berserakan dari satu grup band ke grup lainnya. Termasuk sang vokalis, yang rajin mengikuti ajang ferstival menyanyi, mulai dari tingkat RT, sampai yang dianggap paling bergengsi yaitu mengikuti ajang pencarian bakat disalah satu stasiun televisi nasional dan WIDI adalah juara di ajang yang fenomenal itu. Mereka adalah WIDI (vokalis), GAVET (Keybordist), GANI (Gitaris), PRIMA (Bassis), dan DEDY (drummer).

Di sebuah kota yang bernama Jogjakarta. Nama HELLO resmi diabadikan sebagai nama grup pada tanggal19 bulan Desember tahun 2007. Alasan memberi nama HELLO, karena kalimat itu terasa begitu familiar, sederhana, gampang diingat dan ditulis. HELLO juga berarti sapaan yang akrab dan hangat. Diharapkan kehadiran HELLO langsung bisa memberikan keakraban dan kehangatan di rimba raya musik Indonesia. Untuk itu, HELLO pun tidak sungkan-sungkan memakai motto: MENYANYI UNTUK BERBAGI. Begitu nama didapat, langsung membuat demo dan akhirnya bertemu dengan management Positive Art dan tahun 2008 langsung merilis album perdana dibawah Nagaswara.

Tiket Band

TIKET Band: Kini Tak Mati Suri Lagi

11889865670.jpg
11889865670.jpg
TIKET! APA yang terbayang di benak kamu ketika menyebut nama band ini? Satu band yang 'biasa-biasa' saja secara penjualan, meski diisi musisi yang lumayan kondang sebenarnya. Belum lagi sampai album ketiga, band ini seperti "mati segan, hidup juga males' walau sebenarnya bisa punya posisi yang lumayan juga di blantika musik Indonesia.

Kini masuk album keempat, TIKET berbenah. Tak hanya persoalan personil yang dilengkapi, tapi juga materi yang lebih fresh dan lebih kekinian. Di sisi personil, kini band yang dibentuk oleh Opet [bass] dan Arden [gitar] ini ditambahi Budi Haryono [drum] dan Christian Baskara [vokal]. "Kini kita memang punya energi baru yang membuat TIKET bersemangat lagi," jelas Opet ketika ngobrol dengan RILEKS.com di Maria's Dinning di Jakarta, Rabu [5/9/2007].

Opet pantas bungah, lantaran TIKET termasuk 'anak kandung' yang dilahirkan dan dibesarkannya. Dari tahun 2001, band ini sudah eksis dengan merilis album 'TIKET' [2001]. Kemudian album 'Sebuah Anugerah' [2003] kembali dirilis dengan formasi yang sama dengan album pertama. Album ketiga, 'Rasakan Yang Kurasa' [2005], sudah dengan personil yang berbeda. Nyaris bubar, TIKET kemudian memilih bangkit lagi dengan album tergress 'TRANSISI' [2007] dengan formasi yang anyar lagi.

Dalam obrolan dengan TIKET, terungkap masuknya Budi Haryono sebenarnya diawali dengan kerjasama di satu proyek musikal dengan Opet. "Kita sudah kenal lama waktu main bareng di GIGI awal-awal dulu," celetuk Budi Haryono, mantan drumer GIGI. Kedekatan Budi dan Opet berlanjut, ketika keduanya menggarap proyek untik ngeband juga bernama LAKI. "Kita sudah buat beberapa lagu juga," jelas Opet lagi.

Dari obrolan itu muncul pemahaman untuk lebih baik menghidupkan lagi TIKET. "Aku kasih pemahaman ke Budi supaya tidak terkesan Budi gabung sama kita, tapi muncul dengan format dan rasa baru. Anggap saja ini band baru, tapi orang sudah pernah tahu. Kalau bikin baru lagi, kita perlu ngenalin lagi konsep musiknya," imbuh Opet yang pernah juga jadi basis GIGI.

11889865690.jpg
11889865690.jpg
Gabungnya Budi sertamerta membawa perubahan yang cukup tajam. Ritme permainannya yang banyak dipengaruhi aliran jazz, rock dan world musik, memberi aksentuasi yang berbeda di setiap lagu. "Buat aku, ngeband lagi di TIKET memberi semangat baru dan harapan. Musik dan rythmnya simple dan fresh," aku Budi yang sebelumnya memilih isitrahat saat mundur dari GIGI.

Gabungnya Christian sebagai vokalis, juga tidak tiba-tiba ternyata. "Ketika penggarapan album ketiga tahun 2005, sebenarnya kita sudah nawarin dia untuk gabung, tapi dia menolak karena sibuk ngeband dengan The Laila-nya, jadi kita rekrut Joe [vokalis di album ketiga --red]," kenang Opet. "Saat menggarap album keempat ini, kita tawarin lagi supaya dia tahu kita tidak main-main dengan band dan tawaran untuk jadi vokalis TIKET," imbuh basis asal Tanjung Pinang ini kalem.

Referensi dan teknik vokal yang berbeda, membuat TIKET yakin punya kekuatan baru untuk bersaing dengan band-band baru yang bermunculan belakangan ini. "Aku sih tidak ada kesulitan ketika gabung dengan TIKET, mungkin grogi di awal, tapi selebihnya kita jalan baik-baik saja," kata Christian, personil paling bontot yang ternyata kawan kuliah Arden.

11889865691.jpg
11889865691.jpg
Album 'TRANSISI' in menjagokan single 'Ketulusan Hati' yang menurut Opet dan Budi sebagai pop yang tidak main-main. "Lagu ini punya progresi pop yang tidak biasa. Ada sentuhan string section dan komposisi aransemen yang membuat pasang kita makin lebar," tandas Opet. Beberap lagu hasil "proyek" yang tidak jadi Opet dan Budi, masuk pula di album ini. "Kebetulan cocok, kenapa tidak," kilah Opet lagi.

Munculnya TIKET versi baru ini tentu saja menyegarkan bagi Fanatiket [ini sebutan untk fans TIKET]. Paling tidak, desas-desus bubar yang selama in kencang berhembus, terpatahkan. "Malah mungkin kita merangkul fans baru dong," tambah Opet sambil tersenyum kecil.

Selama TIKET mati suri, Opet dan Arden sendiri pernah menggarap proyek musik senang-senang. Bareng Ully Dalimunthe dan Irang [mantan vokalis BIP], mereka membentuk band bernama NO ADVANCE. Menetaskan dua lagu yang masuk dalam kompilasi salah satu majalah musik di Jakarta. "Itu memang seneng-seneng doang kok, tidak ada komitmen apa-apa," jelas Opet santai.

Soal persaingan dengan band-band baru yang juga mengusung pop, TIKET mengaku percaya diri. Mengapa? Menurut Budi, mereka sering diskusi soal musik-musik yang sudah mereka buat dan mainkan. "Kita selalu diskusi apa yang enak kita lakukan untuk band ini, siapa saja boleh menyampaikan pendapatnya. Konsep panggung kuga kita siapkan. Pokoknya proses munculnya ide-ide kita biarkan mengalir," tukas Budi sambil tersenyum. [joko/foto: istimewa]

Hijau daun Band

Hijau Daun Band

Hijau daun Band, inilah satu lagi band Indonesia asal Propinsi Lampung. Setelah Kangen Band mengukir sukses di blantika musik Indonesia, kini Hijau Daun Band mencoba meraih mimpi yang sama, yaitu kesuksesan. Hijau Daun Band kali ini mengeluarkan 10 lagu terbaru Hijau Daun antara lain Suara (Ku Berharap), Cobalah, Sampai Kau Bicara, Selalu Bgitu, Dunia Lain, De Ja Vu, Ikuti Cahaya, Lihatlah, Jatuh, dan Dewi.

Kali ini band hijau daun, boleh dikatakan mampu menembus persaingan musik di Indonesia. DI album yang berjudul Ikuti Cahaya ini, Hijau daun mengandalkan lagu Suaraku (Berharap) untuk mengawali musik di album terbaru Hijau daun. Meskipun lagu lagu yang lain juga tidak kalah menarik dan bagus untuk di dengar. Grup band asal Lampung yang terdiri dari lima personel, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), dan Richan (bas),ini mengawali karir bermusik secara profesional melalui BMG di bulan april 2008. Dengan mengambil nama Hijau daun yang sama juga dengan klorofil.

Track list Album Ikuti cahaya - Hijau daun

wali band

WALI Band Debut Album

Kamis, 27 Maret 2008 10:28
Lihat Biografi Wali Band
Wali Band



Kapanlagi.com - Musik adalah sumber inspirasi. Dalam keadaan senang, sedih dan jatuh cinta, musik bisa menjadi motivator tersendiri. Beranjak dari pola pikir semacam itu, WALI Band yang terbentuk pada 31 Oktober 1999 memberanikan diri menggapai mimpi untuk eksis berkarya dalam blantika musik Indonesia dengan meluncurkan album debut bertajuk ORANG BILANG di Nagaswara, (26/3).

Digawangi Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie ((keyboard & synt), serta NuNu (bass), WALI mengandalkan lagu Dik sebagai hit single, sedangkan bintang sinetron Shireen Sungkar didaulat menjadi model video klipnya. Lagu Dik yang bercerita tentang ungkapan kasih sayang abadi seorang terhadap pasangannya ditulis Apoy sebagai songwriter.

WALI sendiri berasal dari kata yang amat memasyarakat yang berarti wakil. "Mengapa dinamakan WALI karena salah satunya mudah diucapkan oleh semua orang. Sisi lainnya adalah kami (WALI) dengan segala keterbatasan yang ada berharap bisa mewakili segenap perasaan dan curahan hati manusia," urai Apoy.

Selain Dik, beberapa single lain dalam album ini seperti Emang Dasar yang bercerita tentang kekesalan seorang wanita terhadap pasangan selingkuhnya, serta Orang Bilang, Tetap Bertahan, Egokah Aku, dan lain- lain layak untuk disimak, sebagaimana harapan WALI agar karya-karyanya bisa diterima masyarakat. (kpl/ant/tri)

Ayo Pilih Kalau Anda Musisi

  ©Template by Dicas Blogger.